Seperti orde baru, hingga saat ini pembangunan indonesia teryata masih bertumpu pada pertumbuhan ekonomi sebagai target utama. Peningkatan kesejahteraan pada kalangan atas masih dibaca mampu menjalankan skema tricke down effect untuk menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi pada kalangan menengah ke bawah. Demikian pula pemberantasan kemiskinan, hingga saat ini, masih diterjemahkan sebagai solusi utama untuk keluar dari berbagai masalah yang membelit bangsa ini. Pengangguran, kejahatan, buta huruf dan busung lapar, masih dilihat sebagai masalah yang dapat diselesaikan dengan pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Namun apa yang terjadi?. Ternyata kenyataan berkata lain, skema tricke down effect tidak dapat berjalan dengan semestinya. Pertumbuhan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan ternyata tidak di kuti dengan berkurangnya aksi korupsi dan terorisme di bangsa ini. Pembangunan ekonomi ternyata tidak serta merta memajukan pembangunan moralitas. Lagu iwan fals tetang “urusan moral biar kami cari sendiri” ternyata tidak sepenuhnya benar. Urusan moral masih menjadi tanggung jawab Negara. Mengapa negara?. Karena Negara telah mengabaikan pembangunan moralitas masyarakat untuk sekian lama pasca reformasi.
Di jaman dimana korupsi dan terorisme menjadi ancaman utama bagi Negara, Negara harus bertindak preventif. Orientasi pembangunan ekonomi harus di imbangi dengan kebijakan pembangunan moralitas masyarakat yang baik.
Demokrasi memang mengamatkan pembatasan peran Negara dalam mengintervensi segala aspek pembangunan di masyarakat, termasuk pembangunan moralitas salah satunya. Namun, apabila kita telaah lebih mendalam, sebenarnya pemerintah masih dapat masuk lebih dalam dengan mengetuk nurani masyarakat dengan cara memberikan keteladanan yang baik (ushwatun hasanah). Keteladanan itu akan memberikan jalan lain untuk membangkitkan kesadaran (awareness) semua lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, keteladanan para pemimpin dan politisi yang setiap hari di sorot oleh berjuta mata masyarakat Indonesia merupakan salah satu variabel yang dapat dijadikan entry point yang sangat penting untuk membentuk moralitas masyarakat.
KRITIKAL : Kritis Tapi agak sedikit Nakal
Pembangunan Ekonomi - Pembangunan Moralitas = Korupsi + Terorisme (Yaa kira-kira seperti itulah rumus matematisnya.hehehe)
Fuad Setiawan Khabibi
Mahasiswa Manajemen dan Kebijakan Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Dimuat dalam Headline vivanews:
http://log.viva.co.id/news/read/242803-pembangunan-ekonomi-dan-moralitas-indonesia
Mahasiswa Manajemen dan Kebijakan Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Dimuat dalam Headline vivanews:
http://log.viva.co.id/news/read/242803-pembangunan-ekonomi-dan-moralitas-indonesia
Moralitas para pejabat bangsa aja bobrok,gimana rakyat mau mengambil panutan sauri tauladan yang baik
BalasHapusPembangunan juga hanya di sorot di pulau jawa saja,tapi didaerah indonesia timur sangat tdak diperhatikan secara layak sehingga timbul opini negatif dari berbagai pihak
Mampir gantian ya ke blog saya